BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan
Pengertian Penjualan
• Penjualan menurut William G. Nickels (1998 : 10) , adalah
Proses dimana sang penjual
memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar
dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang
berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.
• Penjualan menurut Winardi (1999, Hal. 176), menyatakan
bahwa Penjualan adalah hasil yang
dicapai sebagai imbalan jasa-jasa yang diselenggarakan yang
dilakukannya perniagaan transaksi dunia usaha.
• Menurut Komaruddin (1997, Hal 76), menyatakan bahwa
Penjualan adalah kegiatan untuk
menukarkan barang dan jasa khususnya dengan uang. Dilihat dari
sudut penjualan berarti kegiatan untuk mendapatkan pembeli.
• Dari beberapa pengertian penjualan diatas, d
apat ditarik kesimpulan bahwa Penjualan adalah
penyerahan barang dan jasa atau aktivitasnya lainnya dalam periode
tertentu dengan membebankan suatu jumlah tertentu kepada langganan atau
konsumen
Jenis – jenis penjualan
Ada beberapa jenis penjualan menurut Basu Swasta (1998 : 11)
yaitu :
• Trade Selling Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang
besar mempersilahkan pengecer
untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka.
Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan,
persediaan dan pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada penjualan
melalui penyalur daripada penjualan ke pembeli akhir.
• Missionary Selling Dalam missionary selling penjualan
berusaha ditingkatkan dengan
mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur
sendiri dalam pendistribusian produknya.
• Technical Selling Berusaha meningkatkan penjualan dengan
pemberian saran dan nasehat pada
pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan
menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah
tersebut.
• New Business Selling Berusaha membuka transaksi baru
dengan merubah calon pembeli
menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh
perusahaan asuransi.
• Responsive Selling Dua jenis penjualan utama disini adalah
route driving dan retailling. Jenis
penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan
yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang
menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.
Langkah – langkah dalam proses penjualan : Menurut Philip
Kotler dialih bahasakan oleh Drs. Alexander Sindoro langkah-langkah dalam
proses penjualan meliputi:
• Memilih Prospek dan Menilai Langkah pertama dalam proses
penjua
lan adalah memilih prospek (prospecting), yaitu
mencari siapa yang dapat masuk sebagai pelanggan potensial. Tenaga penjual
perlu mengetahui cara menilai prospek (qualify) artinya cara mengenali calon
yang baik dan menyisihkan calon yang jelek. Prospek dapat dinilai dengan
meneliti kemampuan keuangan, volume bisnis, kebutuhan spesial, lokasi dan
kemungkianan untuk tumbuh.
• Prapendekatan. Sebelum mengunjungi seorang calon pembeli,
tenaga penjual sebaiknya
mempelajari sebanyak mungkin mengenai organisasi (apa yang
dibutuhkan, siapa yang terlibat dalam pembelian) dan pembelinya (karakteristik
dangaya membeli). Langkah-langkah ini dikenal dengan istilah prapendekatan.
Wiraniaga sebaiknya menetapkan tujuan kunjungan yang mungkin untuk menilai
calon, mengumpulkan informasi, atau membuat penjualan langsung.
• Pendekatan Dalam langkah ini, wiraniaga sebaiknya
mengetahui caranya bertemu dan
menyapa pembeli serta menjalin hubungan menjadi awal yang
baik. Langkah ini mencakup penampilan wiraniaga, kata-kata pembukaan, dan
tindak lanjutan.
• Presentasi dan Demonstrasi Dalam langkah presentasi dari
proses penjualan, tenaga penjual
menceritakan riwayat produk kepada pembeli, menunjukan
bagaimana produk akan menghasilkan dan menghemat uang. Presentasi penjualan
dapat diperbaiki dengan alat bantu demonstrasi, seperti buku kecil, pita video,
dan sempel produk.
• Mengatasi Keberatan Pelanggan hampir selalu mempunyai
keberatan selama presentasi atau
kettika diminta untuk memesan. Dalam mengatasi keberatan
wiraniaga harus menggunakan pendekatan positif, menggali keberatan
tersembunyi, meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan
sebagai peluang untuk memberikan informasi lebih banyak dan mengubah keberatan
menjadi alasan untuk membeli.
• Menutup Menutup merup
akan langkah dalam proses penjualan ketika wiraniaga meminta
pelanggan untuk memesan. Tenaga penjual harus mengetahui cara mengenali
tanda-tanda penutupan dari pembeli termasuk gerakan fisik, komentar dan
pertanyaan.
• Tindak Lanjut Merupakan langkah terak
hir dalam proses penjualan ketika wiraniaga melakukan tindak
lanjut setelah penjualan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan bisnis
berulang.
Faktor yang mempengaruhi penjualan : Dalam prakteknya
perencanaan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Basu
Swastha (1998:129) faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Kondisi dan kemampuan penjual Transaksi jual beli
merupakan pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa, pada
prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjual sebagai pihak pertama dan
pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada
pembelinya agar dapat mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk
maksud tersebut para penjual harus memahami beberapa masalah penting yang
sangat berkaitan yaitu : Jenis dan Karakteristik barang yang akan ditawarkan. Syarat
penjualan seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan purna jual dan
sebagainya
2. Kondisi Pasar Pasar sebagai kelompok pembeli atau
pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan dapat pula mempengaruhi
kegiatan penjualan. Adapun Jenis faktor-faktor kondisi pasara yang perlu
diperhatikan adalah pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar penjual, pasar
industri, pasar pemerintah /pasar internasional. Kelompok pembeli atau segmen
pasarnya yaitu, Daya belinya, Frekuensi pembeliannya dan Keinginan
dan kebutuhannya.
3. Modal Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual
barangnya apabila barang yang dijual itu belum dikenal oleh pembeli atau
apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual dalam keadaan seperti ini,
penjual harus memperkenalkan dahulu / membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk
melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya saran serta usaha tersebut
sepertialat transportasi. Tempat peraga baik diluar maupun didalam perusahaan.
Usaha promosi dan sebagainya semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual
memiliki sejumlah modal yang diperlukan oleh perusahaan.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan Pada perusahaan besar
biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan yang dipegang oleh
orang-orang tertentu/ ahli dibidang penjualan lain halnya dengan perusahaan
kecil masalah-masalah penjualan ditangani oleh orang-orang yang juga
melakukan fungsi lain. Hal ini disebabkan oleh tenaga kerjanya yang lebih
sedikit. Sistem organisasi juga lebih sederhana masalah-masalah yang
dihadapinya juga tidak sekompleks perusahaan besar biasanya masalah
perusahaan ini ditangani oleh perusahaan dan tidak diberikan kepada orang lain.
5. Faktor lain Faktor-faktor yang yang sering mempengaruhi penjualan yaitu
perikalanan, peragaan, kampanye,dan pemberian hadiah. Namun untuk
melaksanakannya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang
memiliki modal yang kuat kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan sebaliknya
perusahaan kecil jarang melakukan karena memiliki modal sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar