Senin, 13 April 2015

APLIKASI PENJUALAN SEPEDA BERBASIS WEB

BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pembahasan Pengertian Penjualan
·      Penjualan menurut William G. Nickels (1998 : 10) adalah Proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang  penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.
·      Penjualan menurut Winardi (1999, Hal. 176) menyatakan bahwa Penjualan adalah hasil yang dicapai sebagai imbalan jasa-jasa yang diselenggarakan yang dilakukannya perniagaan transaksi dunia usaha.
·      Menurut Komaruddin (1997, Hal 76), menyatakan bahwa Penjualan adalah kegiatan untuk menukarkan barang dan jasa khususnya dengan uang. Dilihat dari sudut penjualan berarti kegiatan untuk mendapatkan pembeli.
Dari beberapa pengertian penjualan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Penjualan adalah  penyerahan barang dan jasa atau aktivitasnya lainnya dalam periode tertentu dengan membebankan suatu jumlah tertentu kepada langganan atau konsumen

Jenis – jenis penjualan
Ada beberapa jenis penjualan menurut Basu Swasta (1998 : 11) yaitu :
·      Trade Selling
Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para  penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan pengadaan produk baru, jadi titik  beratnya pada penjualan melalui penyalur daripada penjualan ke pembeli akhir.
·      Missionary Selling
Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini  perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya.
·      Technical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut.


·      New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli  menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.
·      Responsive Selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan retailling. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.

Langkah – langkah dalam proses penjualan
Menurut Philip Kotler dialih bahasakan oleh Drs. Alexander Sindoro langkah-langkah dalam  proses penjualan meliputi:
·      Memilih Prospek dan Menilai
Langkah pertama dalam proses penjualan adalah memilih  prospek (prospecting), yaitu mencari siapa yang dapat masuk sebagai pelanggan potensial. Tenaga penjual perlu mengetahui cara menilai prospek (qualify) artinya cara mengenali calon yang baik dan menyisihkan calon yang jelek. Prospek dapat dinilai dengan meneliti kemampuan keuangan, volume bisnis, kebutuhan spesial, lokasi dan kemungkianan untuk tumbuh.
·      Prapendekatan
Sebelum mengunjungi seorang calon pembeli, tenaga penjual sebaiknya mempelajari sebanyak mungkin mengenai organisasi (apa yang dibutuhkan, siapa yang terlibat dalam pembelian) dan pembelinya (karakteristik dangaya membeli). Langkah-langkah ini dikenal dengan istilah prapendekatan. Wiraniaga sebaiknya menetapkan tujuan kunjungan yang mungkin untuk menilai calon, mengumpulkan informasi, atau membuat penjualan langsung.
·      Pendekatan
Dalam langkah ini, wiraniaga sebaiknya mengetahui caranya bertemu dan  menyapa pembeli serta menjalin hubungan menjadi awal yang baik. Langkah ini mencakup  penampilan wiraniaga, kata-kata pembukaan, dan tindak lanjutan.
·      Presentasi dan Demonstrasi
Dalam langkah presentasi dari proses penjualan, tenaga penjual menceritakan riwayat produk kepada pembeli, menunjukan bagaimana produk akan menghasilkan dan menghemat uang. Presentasi penjualan dapat diperbaiki dengan alat bantu demonstrasi, seperti buku kecil, pita video, dan sempel produk.
·      Mengatasi Keberatan Pelanggan
Hampir selalu mempunyai keberatan selama presentasi atau ketika diminta untuk memesan. Dalam mengatasi keberatan wiraniaga harus menggunakan  pendekatan positif, menggali keberatan tersembunyi, meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan sebagai peluang untuk memberikan informasi lebih banyak dan mengubah keberatan menjadi alasan untuk membeli.

·      Menutup
Menutup merupakan langkah dalam proses penjualan ketika wiraniaga meminta  pelanggan untuk memesan. Tenaga penjual harus mengetahui cara mengenali tanda-tanda  penutupan dari pembeli termasuk gerakan fisik, komentar dan pertanyaan.
·      Tindak Lanjut
Merupakan langkah terakhir dalam proses penjualan ketika wiraniaga melakukan tindak lanjut setelah penjualan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan bisnis  berulang.

Faktor yang mempengaruhi penjualan
Dalam prakteknya perencanaan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Basu Swastha (1998:129) faktor-faktor tersebut yaitu:
1.    Kondisi dan kemampuan penjual
Transaksi jual beli merupakan pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa, pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjual sebagai  pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada  pembelinya agar dapat mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut  para penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan yaitu : Jenis dan Karakteristik barang yang akan ditawarkan. Syarat penjualan seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan purna jual dan sebagainya

2.    Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam  penjualan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun Jenis faktor-faktor kondisi  pasara yang perlu diperhatikan adalah pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar penjual, pasar industri, pasar pemerintah /pasar internasional. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya yaitu, Daya belinya,  Frekuensi pembeliannya dan Keinginan dan kebutuhannya.

3.    Modal
Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual itu  belum dikenal oleh pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dahulu / membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya saran serta usaha tersebut sepertialat transportasi. Tempat peraga baik diluar maupun didalam perusahaan. Usaha promosi dan sebagainya semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan oleh perusahaan.

4.    Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang tertentu/ ahli dibidang penjualan lain halnya dengan perusahaan kecil masalah-masalah penjualan ditangani oleh orang-orang yang  juga melakukan fungsi lain. Hal ini disebabkan oleh tenaga kerjanya yang lebih sedikit. Sistem organisasi juga lebih sederhana masalah-masalah yang dihadapinya juga tidak sekompleks  perusahaan besar biasanya masalah perusahaan ini ditangani oleh perusahaan dan tidak diberikan kepada orang lain. 5. Faktor lain Faktor-faktor yang yang sering mempengaruhi penjualan yaitu perikalanan,  peragaan, kampanye,dan pemberian hadiah. Namun untuk melaksanakannya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang memiliki modal yang kuat kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan sebaliknya perusahaan kecil jarang melakukan karena memiliki modal sedikit. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar